Kamis, 12 Maret 2015

Kasih (1 Yohanes 3 : 11 - 18)

Kekasih dalam nama Yesus Kristus,

Johanes, penulis lima buku di Alkitab Perjanjian Baru yaitu: Injil Johanes – 1 – 3 Johanes dan kitab Wahyu.
Kitab Yohanes ini ditulis oleh Rasul Yohanes seorang murid yang paling dikasihi Jesus (Johanes 13:23). Rasul ini menceriterakan pengalaman hidupnya bersama Kristus, bukan hanya teori atau pengalaman orang lain tetapi pengalaman pribadi. Pribadi yang telah diubah oleh Tuhan Yesus menjadi pribadi yang mengasihi.

Siapakah Yohanes sebelum diubah oleh kasih Kristus, dia adalah:

Markus 3:17: Yohanes anak Zebedeus digelari anak-anak guruh, mungkin karena mereka anak Galilea yang penuh vitalitas dan suka meledak - ledak.
Lukas 9:54: Yohanes tidak punya toleransi karena Yohanes berani minta izin kepada Jesus agar api turun dari langit untuk membinasakan.
Markus 10:35-37: Yohanes seorang yang ambisius, dia meminta kepada Jesus dan berkata: "Guru kami harap supaya Engkau  kiranya mengabulkan suatu permintaan kami”. Jawab Yesus: Apakah kiranya yang engkau kehendaki? Yohanes meminta: perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaanMu kelak yang seorang di sebelah kananmu dan seorang lagi di sebelah kiriMu”. Lalu Yesus berkata: “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta”. Barangsiapa ingin menjadi besar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu dan barangsiapa ingin menjadi hamba untuk sesamanya bukan untuk dilayani melainkan untuk memberikan nyawanya menjadi tebusan bagi orang banyak. Itulah kasih setia pengikut Kristus.

Latar belakang Yohanes yang sangat berbahaya ini telah diubah oleh Kristus menjadi pribadi yang lembut dan mengasihi.

Kekasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,

Sejak manusia lahir sudah penuh dosa, kita melihat Kain dan Habel yang saling membunuh karena tidak ada kasih.
Kita melihat Kain yang jahat dan Habel yang baik:
Kain yang berasal dari sijahat membunuh adiknya
Mari kita naikkan pujian K.J. No. 018 : 1 + 4
 
“Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi, sedang yang diminta ada pada kita”


Mari kita bandingkan antara Kain dan Habel:

q  Kain mempersembahkan hasil usahanya kepada Tuhan bukan dari hasil yang terbaik;
q  Kain memberi persembahan dengan bersungut - sungut;
q  Habel memberikan persembahan yang terbaik dari usahanya dia rela memberi dengan sukacita dan murah hati.

Mari kita mengikuti keteladanan Habel, memberikan yang terbaik, dengan murah hati, dengan penuh sukacita membawa persembahan kepada Allah.

Kita harus mau mengasihi sesama saudara “Jika kita mau mengasihi tidak ada lagi pembunuhan, tidak ada maut yang membenci dunia sebab maut adalah upah dosa”.

Apakah kita-kita ini sungguh - sungguh telah mengasihi Tuhan dan saudara-saudara atau keluarga kita. Kita lihat apa yang telah kita perbuat.

  • Kita harus berusaha menolong orang lain dan saudara-saudara kita;
  • Kita harus menutupi segala sesuatu kekurangan, kelemahan dan melupakan kesalahan orang lain (1 Korintus 13:17a).


Kalau kita telah melakukan seperti ini pasti kita telah mengasihi sesuai yang diajarkan Tuhan Yesus.

Kekasih dalam nama Yesus Kristus,

Semua agama di dunia ini mempunyai, undang-undang dan larangan-larangan yang harus dipatuhi oleh pengikutnya. Misalnya Agama Yahudi mempunyai “Sepuluh Hukum” yang disebut Hukum Taurat dan agama-agama lain juga mempunyai aturan tentang cara yang baik dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Di lain pihak ke-Kristenan bukanlah semata-mata urusan hukum, larangan dan perintah. Tetapi, segala sesuatu yang diperintahkan Tuhan Yesus bagi kita harus dipatuhi yaitu: “PRINSIP KASIH”. Tuhan Yesus memerintahkan kita dalam Yohanes 13:34 “Aku memberikan perintah baru kepada kamu yaitu supaya kamu saling mengasihi. Aku mengasihi kamu, demikian pula kamu saling mengasihi.

Rasul Paulus berkata dalam 1 Korintus 13:4-7: sungguhlah indahnya kasih itu: kasih itu sabar, kasih itu murah hati, kasih itu tidak cemburu, kasih itu tidak memegahkan diri, tidak mencari keuntungan sendiri, kasih itu tidak pernah menyalahkan orang lain dan kasih itu adil dan selalu menutupi kekurangan orang lain. Kita harus menempatkan kasih sebagai prioritas utama sebagaimana yang diperintahkan Tuhan Yesus, yaitu: “Iman, pengharapan dan kasih dan yang paling besar ialah KASIH”. Jadi yang paling besar dalam Kerajaan Allah adalah: “Mereka yang besar dalam kesalehan batin dan kasih bagi Allah” bukan mereka yang besar bagi prestasi lahiriah dan yang memegahkan diri.

Bagaimana kita melaksanakan perintah ini?
Perintah Tuhan ini memberikan kewajiban bagi kita:

1.   Kewajiban kita Terhadap Allah

Secara spiritual Allah telah memberikan suatu talenta bagi manusia, yang jauh lebih tinggi nilainya daripada harta benda lainnya. Karunia rohani ini adalah anugerah Allah yang memungkinkan kita untuk mewujudkan kehidupan yang berguna.
Allah Tuhan kita, Dialah sumber dari segala yang kita punya, maka kita senantiasa harus memandang kepadaNya di dalam kondisi dan situasi apapun dalam hidup kita (karena Dialah Allah yang berpengasihan).

Inilah yang diperintahkan Tuhan Yesus Kristus agar kita selalu mengasihi Allah dengan segenap hati kita dan segenap jiwa kita. Dengan pengakuan ini kita tidak akan pernah memegahkan diri malah sebaliknya kita menyangkal diri kita sendiri.

2.   Kewajiban Mengasihi Orang Lain
Siapapun diantara kita tidak akan dapat hidup seorang diri. Karena itu Kristus memerintahkan kasihanilah saudaramu, kasihanilah orang lain sebagaimana Tuhan yang mengasihi kita.

Perikop kita hari ini sangat sangat kuat untuk mengingatkan kita kembali bahwa jika kita mengabaikan kasih terhadap sesama, mengabaikan kasih terhadap manusia dan berpura-pura mengasihi Allah, kita adalah menipu diri sendiri.
Karena, bagaimanakah kita mungkin dapat mengasihi Allah yang tidak nampak oleh mata kita sendiri apabila kita gagal untuk mengasihi sesama manusia yang hidup bersama-sama dengan kita.

3.   Kewajiban untuk Mengasihi Diri Sendiri

Kita semua diciptakan Allah dengan sempurna menurut gambar dan rupaNya (Kej. 1:26). Kita adalah Bait Allah dan Roh Allah berdiam di dalam diri kita (1 Korintus 3:16-17). Demikianlah kita berkewajiban untuk mengasihi diri kita sendiri sebelum kita mengasihi orang lain sehingga kita dapat mengasihi sesama atau orang lain.

Karena itu kita perlu mengukur ketulusan kasih terhadap sesama manusia dengan kasih terhadap tubuh kita sendiri secara moral, spiritual dan fisik.

Kekasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,

Allah sesuai dengan keberadaannya tidak mementingkan dirinya. Dengan murah hati ia menganugerahkan kasihNya, kemurahan dan rahmatNya kepada manusia KARENA IA BERKENAN UNTUK BERBAGI DIRINYA DAN KEKAYAANNYA BAGI KITA.

Demikianlah kita menikmati anugerah, keselamatan, sebagai orang-orang percaya akan menjadi teladan, bukti nyata tentang kemurahanNya.

Pemazmur berkata kepada kita: “sebab kasih setiaMu Tuhan lebih baik daripada hidup bibirku yang memegahkan Engkau”.

Sungguh ajaib anugerah Tuhan, karena anugerah Tuhan itu tidak dibayar, hanya dituntut kesetiaan. Tak satu mata uangpun yang sanggup membayar anugerah Tuhan, tetapi anugerah ajaib itu berlimpah dengan cuma-cuma.



Kekasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!

Ketaatan akan Firman Tuhan hanya nyata di dalam tindakan. Seluruh hukum Tuhan dan nubuatan para nabi dihimpun dalam Firman Tuhan yang mengajak kita untuk hidup dalam KASIH. Sebagai jemaat Tuhan kita harus memupuk persatuan, persaudaraan dengan orang-orang disekitar kita.

Persatuan dan persaudaraan dalam segala hal adalah untuk kemuliaan Tuhan, persatuan dan persaudaraan yang didasari kasih kepada Allah. Kita satu di dalam Kristus, penderitaan orang lain menjadi penderitaan kita, sukacita orang lain menjadi sukacita kita juga. Artinya, ada kepedulian kita (simpati dan empati) kepada orang lain. Jadilah menjadi lilin dan garam yang memupuk hidup di dalam kasih persaudaraan dengan sesama. Pasti akan tercipta persaudaraan yang rukun dan kesanalah Tuhan memerintahkan.

Kekasih dalam nama Yesus Kristus,

Yang menjadi pertanyaan: Kenapa kita saling mengasihi?

MENGASIHI = MEMBERITAKAN YANG TERBAIK

Betapa mudahnya Gereja ini semakin baik dan bertumbuh apabila kita saling mengasihi. Memang kita harus akui masalah harta duniawi, bukanlah hal yang mudah ketika Tuhan Yesus didatangi orang muda yang kaya (Matius 19: 19 + 21). Tuhan Yesus berkata, jika mau ikut saya kata Yesus: juallah hartamu dan berikanlah kepada orang miskin, orang kaya yang muda itu menjawab sedih tidak mau melakukannya. Orang kaya muda ini mau mengikuti Yesus  tetapi dia tidak punya iman.

Orang kaya muda itu tidak punya iman.

Jesus berkata:

Iman tanpa perbuatan adalah mati à Jika seorang saudara kita tidak mempunyai makanan dan pakaian sehari-hari, kita berkata: “selamat jalan kenakanlah baju panas dan makanlah kenyang” tetapi kita tidak memberikan keperluannya selama dalam perjalanan, jelas kita tidak berpengasihan.

Untuk itu kita harus berbuat sesuatu.

Amsal 3:27-28 Janganlah menahan kebaikan kepada orang yang berhak, yang memerlukan pertolongan kita, padahal kita sanggup / mampu memberikannya.
Janganlah katakan:

Bagaimana kasih kita terlaksana kalau besok dia sudah tidak ada, kitalah yang akan menyesal. Amsal 19:17 menyatakan: “Siapa yang menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah dia memiutangi Tuhan an membalas perbuatannya itu berlipat ganda”. Sebab Tuhan tidak mau berutang.
Saudara-saudara kekasih dalam nama Yesus Kristus,

(mari kita ikuti sebuah illustrasi ringan)

Hubert dan Joice pengusaha peternakan dan pertanian yang kaya raya bermimpi akan kedatangan tamu agung Tuhan Yesus. Dalam mimpinya Hubert mendengar bisikan malaikat bahwa besok hari Minggu Tuhan Yesus akan mampir di rumahnya. Hubert dan Joice sangat senang dan gembira. Dia mempersiapkan segala sesuatunya menyambut tamu agung. Seisi rumah turut ambil bagian, demikian juga para gembala domba dan pekerja pertaniannya. Hari Minggu tiba kira-kira pukul 07.00 pagi ada yang membunyikan bel dan penjaga segera membuka pintu tetapi ternyata yang datang hanyalah seorang pengemis dengan anaknya untuk meminta sepotong roti karena mereka belum makan sejak sore kemarin. Joice istri Hubert marah-marah dan mengusir pengemis tersebut dan berkata: “pergilah enyah dari sini saya tidak ada waktu untukmu, kami sedang menunggu Yesus”. Pengemis dengan anaknya pergi dengan wajah sedih.
Pada pukul 12.00 siang gerbang diketuk tiga orang yang sedang dalam perjalanan, pembantu Tuan Hubert membuka gerbang dan memberitahukan Tuan Hubert dan Joice mereka kedatangan tamu. Hubert dan Nyonya menghampiri tamu tak diundang tersebut ketiga orang tersebut meminta makan dan minum karena mereka sudah lapar dan haus selama perjalanan. Hubert dengan suara lantang mengusir tamu tak diundang tersebut.

Menjelang sore hari kurang lebih pukul 17.00 datang lagi seorang ibu dengan anaknya yang sakit memohon untuk diberikan sekeping terigu dan sedikit uang untuk anaknya, Joice sungguh kecewa karena tamu mereka hari ini bukan Tuhan Yesus sebagaimana yang dibisikkan malaikat.

Dalam penantian yang letih Hubert dan Joice diam seribu bahasa, tiba-tiba ada cahaya terang dengan suara “salam sejahtera”. Hubert dan Joice heran dan bertanya apakah ini benar-benar suara Tuhan Yesus? Serta merta mereka mendengar suara Tuhan Yesus dan Yesus berkata: “sebenarnya aku telah tiga kali menghampiri seisi rumah ini tetapi Aku tidak diperkenankan untuk masuk rumah ini”.

Hubert dan Joice menjawab: “kami menunggu Tuhan sejak tadi pagi tapi kami tidak melihat Tuhan, melainkan hanya pengemis dan peminta-minta”. Lalu Yesus berkata: “sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk seorang dari saudaraku yang paling hina ini kamu telah melakukannya kepadaKu” (Mat.25:40) dan sesudahnya Tuhan Yesus berbalik pergi.

Hubert dan Joice sadar dari menyesal sedalam-dalamnya atas perlakuannya hari ini yang tidak mengasihani sesama manusia yang telah dilihat matanya sendiri, BAGAIMANAKAH MUNGKIN MEREKA MELIHAT TUHAN ALLAH YANG TIDAK PERNAH MEREKA LIHAT. Joice dan Hubert mengumpulkan seluruh karyawannya dan menyuruh untuk mengumpulkan orang-orang miskin (para pengemis, para tunanetra dan orang-orang yang tidak punya tempat tinggal). Setelah mereka berkumpul mereka diberi makanan, mereka diberi pakaian, dan Hubert dan Joice memanggil hamba Tuhan untuk melayani pemberitaan kasih Tuhan. Ada pertobatan, mereka mendirikan rumah doa.

Saudara-saudara kekasih! Dalam rangka PESTA PAROLOPOLOPON kita pada tanggal 05 Oktober 2003 yang akan datang bukan untuk sekedar berpesta, tetapi ada sasaran yang kita perlukan dalam hal pelayanan: Diakoni Sosial membutuhkan dana, Pelayanan Sending dan lain sebagainya. Uluran tangan kita saudara-saudaraku sangat dibutuhkan, pastilah anda jadi berkat perpanjangan tangan Tuhan buat orang lain. Ada tertulis:

Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

"Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya."

Ingat Lukas 6:38

Berilah dan kamu akan diberi suatu takaran yang dipadatkan dan dicurahkan keribaanmu dan hidupmu akan berkelimpahan.

Galatia 6:7

Jangan sesat, Allah tidak mau dipermainkan karena apa yang ditabur orang itulah yang akan dituainya. Kalau orang tidak pernah menabur dia tidak akan pernah menuai.

Amen…

Admin (Tigor Agustinus Simanjuntak)

Rabu, 22 April 2009

BERITA MINGGU TGL. 19 APRIL 2009

01. BERITA KELAHIRAN
Tuhan telah menganugerahkan seorang putra bagi keluarga Wesly E. P. Situmeang, SH. – Marta V. T. br. Parhusip pada hari Selasa Tgl. 14 April 2009 yang lalu di RS. ASRI – Jakarta Selatan. Marilah kita doakan kiranya Tuhan memberikan hikmat serta kebijaksanaan kepada orangtua untuk membesarkan dan membimbing anaknya.
02. KUNJUNGAN GEREJANI
Majelis Jemaat HKBP Kebayoran Selatan menerima kunjungan koor “SAROHA” dari HKBP Kebayoran Lama Ressort Kebayoran Lama pada hari ini Minggu tgl. 19 April 2009 pada kebaktian pkl. 09.30 WIB. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengenal dan mempererat tali persaudaraan antar HKBP Kebayoran Selatan dengan HKBP Kebayoran Lama.
03. SEKSI PAROMPUAN
 Dihimbau kepada anggota Punguan Ina Ruth untuk menghadiri pertemuan rutin pada hari Senin tgl. 20 April 2009 pkl. 16.00 WIB.
 Diberitahukan kepada anggota Punguan Seksi Parompuan bahwa pada hari Kamis tgl. 23 April 2009 sermon dimulai pkl. 15.00 WIB. Bertempat di rumah Kel. S. M. Tumangger – br. Hutasoit alamat Jln. Abuserin III No. 4; Gandaria Selatan; Telp. 021- 7694730. Atas perhatian seluruh anggota Punguan Seksi Parompuan dan Punguan Ina Ruth diucapkan terimakasih.
04. MOHON DOA PENYEMBUHAN
NO. NAMA SEKTOR ALAMAT
1. Theresia Devina br. Silalahi II RS. “Puri Cinere” Kmr. 609
05. PENJUALAN BUKU
Diberitahukan kepada jemaat telah tersedia buku berjudul “Firman dan Adat” dengan Penulisnya Bapak Drs. G. M. P. Simangunsong, harga buku Rp. 40.000,-. Bagi yang berminat dapat menghubungi Sekretariat Gereja setelah kebaktian / setiap hari kerja. Atas perhatiannya diucapkan terimakasih.
06. KEBAKTIAN SEKTOR
Kebaktian sektor I, II & III akan diadakan pada hari Rabu Tgl. 22 APRIL 2009 Pkl. 19.30 WIB.:
Sektor I : Kel. Drs. A. R. M. Tampubolon, - br. Hutapea
Jln. Jln. H. Abdul Kadir No. 47 RT.: 003 / RW.: 02; Cipete Selatan, Jak - Sel É 750 - 0829
Sektor II : Kel. S. M. Tumangger – br. Hutasoit
Jln. Abuserin III No. 4; Gandaria Selatan, Jak - Sel É 769-4730
Sektor III : Sdr. Simon Sitinjak
Jln. BDN I No. 14; Cilandak; Jak - Sel É 769 - 5269
Pembacaan Firman : Mika 7 : 14 - 20
Nats Renungan : Kisah Para Rasul 5 : 2 – 11
Dihimbau kepada seluruh jemaat untuk menghadiri kebaktian tersebut dengan membawa Bibel dan Buku Ende.

SELAMAT DATANG DI HKBP KEBAYORAN SELATAN

HKBP Kebayoran Selatan adalah Gereja Kristen Batak Protestan yang berada di daerah Cipete Selatan yang lebih tepatnya di Jln. Asem II No. 4 Cipete Selatan, Jakarta Selatan.

Hari Lahir HKBP Kebayoran Selatan pada tanggal 04 Desember 1966.